Entri Populer
-
i need another story something to get off my chest my life gets kinda boring need something that i can confess ‘til all my sleeves are ...
-
Pyramid Lyrics shawty's love is like a pyramid we stand together till the very end there'll never be another love for sure iyaz and ...
-
Kedokteran Gigi Program Studi | Fasilitas | Kerja Sama | Kemahasiswaan | Prestasi | Prospek Kerja Alamat: Jl. Raya Bandung Sum...
-
BROWN (BErita SuaraMedia) - Bekas luka di permukaan bulan mengungkapkan tindak kekerasan yang...
-
Fakultas dan Program Studi IPB 2010 FAKULTAS PERTANIAN 1. Manajemen Sumberdaya Lahan 2. Agronomi dan Hortikultura 3. Proteksi Tanaman 4. ...
-
Ada rasa kecewa ketika aku keluar dari persembunyianku, bukan mereka yang aku temui. Ada rasa kecewa ketika aku sadar bukan mereka yang b...
-
Program Studi Geofisika VISI Program Studi Geofisika UGM sebagai mitra global untuk kehidupan yang lebih baik bagi Rakyat Indonesi...
-
Mamalia berbulu dengan hidung mirip belalai yang muncul di hutan terpencil Afrika. (Foto: dailymail.co.uk) ...
-
diet golongan darah Diet golongan darah ditemukan olah Dr Peter D’Adamo, penulis “ Eat Right for Your Type ”. Menurutnya, reaksi kimia ...
Senin, 17 Oktober 2011
Ilmuwan Temukan Binatang Aneh Mirip Tikus Dan Gajah
BONI DODORI (Berita SuaraMedia) - Seekor mamalia berbulu dengan hidung mirip belalai muncul di hutan terpencil Afrika.
Tikus agak besar ini diperkirakan spesies baru. Ahli konservasi yang mempelajari keanekaragaman hayati di hutan Boni-Dodori, pantai timur laut Kenya, telah mendirikan jebakan kamera di wilayah tersebut setelah seorang ilmuwan melihat binatangsengi (tikus gajah) yang tidak dikenal.
Dari gambar tersebut, peneliti mengenali warna merah marun di sisi bahu dan punggung spesies itu. Hewan ini juga berciri pantat yang lebih rendah dengan warna hitam.
Secara garis besar, ilmuwan menilai bahwa makhluk ini lebih besar dibandingkan tikus berbelalai biasa.
Diperkirakan, objek itu miliki berat 600 gram, sepanjang 550 milimeter dan memiliki ekor 250 milimeter.
Tim ilmuwan yang berasal dari Zoological Society of London (ZSL) dan Kenya Wildlife Service (KWS) ini menganalisa DNA binatang itu untuk mengkonfirmasi apakah benar termasuk spesies baru.
Jika terbukti, hewan ini menjadi spesies ke-18 dari sengi yang masuk di keluarga Macroscelididae di mana semuanya berasal dari Afrika.
“Nenek moyang kita sering salah memahami hewan ini"
"Strategi perkawinan monogami dan moncong karismatik mereka yang fleksibel membuat spesies ini sangat menawan,” kata peneliti dari California Academy of Science Galen Rathbun. (ar/dt/dlm) www.suaramedia.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar